Hal apakah yang paling sering Anda amati ketika melihat 2 orang pria dan wanita sedang bersama ? Bagi saya, hal menarik untuk diamati ketika melihat 2 orang pria dan wanita sedang bersama adalah bagaimana cara mereka berbicara atau berkomunikasi. Gaya bahasa berkaitan pada perilaku seseorang (Strauss, 1959), dan Buchanan (1992) menyatakan bahwa tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh bahasa, bahasa digunakan untuk meneliti aktivitas fisik. Satu hal menarik jika diamati, dengan adanya perbedaan cara komunikasi verbal antara wanita dan pria dapat menimbulkan persepsi yang terkadang berbeda perlu diketahui agar tidak terjadi kesalahpahaman antara gaya bahasa dan cara penyampaiannya pada maksud yang dikehendaki.
Berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran, melisankan sesuatu yang dimaksudkan (KBBI, 2005:165). Menurut Tarigan (1983:15) berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan. Djago Tarigan dkk (1998:34), menjelaskan bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Pengertian di atas telah menjelaskan bahwa berbicara merupakan kegiatan fisik manusia untuk mengungkapkan tujuannya, jika pengungkapan ekspresi yang dikeluarkan seseorang berbeda maka akan menimbulkan pemahaman maksud yang berbeda pula. Terutama komunikasi verbal/berbicara yang terjadi antara pria dan wanita yang memiliki kondisi psikologis yang berbeda.
Pada dasarnya cara berbicara antara wanita dan pria berbeda, Kramer (1977) dan Tannen (1990) dalam (Frances Elaine Donelson, 1999) menyatakan stereotip bahwa wanita terus menerus berbicara, namun pada kenyataannya pria lebih banyak berbicara daripada wanita secara natural, pada kelompok lain jenis, dan bahkan ketika berbicara di sebuah alat perekam. Secara umum, pria menunjukkan dominansi dan statusnya dengan mengontrol setiap percakapan. Pria berbicara panjang lebar, lebih banyak berinterupsi dan mangontrol topik pembicaraan, Aires (1976); Busk (1982); Haas (1979); Hall (1984); Henley (1977); Lakoff (1975); Mayo & Henley (1990); dan Spender (1990) dalam Frances Elaine Donelson, (1999). Ketika pria tidak yakin terhadap apa yang diucapkan atau tidak menemukan kata yang tepat, mereka akan bergumam “Um” atau “Ah”. Sebaliknya, dalam keadaan yang sama wanita akan berhenti berbicara (Frances, 1979 dan Hall, 1987 dalam Frances Elaine Donelson, 1999).
Berikut perbedaan cara berkomunikasi antara pria dan wanita secara lebih detail berdasarkan hal-hal yang mendasar dalam proses berbicara,
Komposisi Pembicaraan
Berdasarkan stereotip, wanita bersifat temberang. Wanita sangat suka berbicara melalui telepon, mengobrol berjam-jam dengan tetangga sebelah, dan kebanyakan tidak mau diam. Dalam sebuah penelitian yang meminta pria dan wanita untuk menggambarkan 3 pekerjaan artistik, pria berbicara 4 kali sama seperti wanita. Faktanya, 3 dari 17 pria dalam penelitian tersebut berbicara selama 30 menit sejalan dengan berjalannya rekaman kaset dan tidak termasuk komentar yang dikeluarkan (Swacker, 1975 dalam Frances Elaine Donelson, 1999).
Pria lebih sering menginterupsi wanita daripada menginterupsi sesama pria (Busk, 1982; Carli, 1990, Hall 1984; McMillan, Clifton, McGrath, & Gale, 1977; McMullen, 1992; Smith-Lovin & Brody, 1989; Steward, Cooper, & Friedley, 1986; Zimmerman & West, 1975 dalam Frances Elaine Donelson, 1999). Smith-Lovin & Brody (1989) dikutip (Frances Elaine Donelson, 1999) Ketika pria mencoba menginterupsi sesama pria, mereka tidak sesukses ketika menginterupsi wanita. Ketika beberapa kali wanita menginterupsi pria, mereke berekspresi atau memberi dukungan dengan kata “Yeah”, “Mm-hmm”, “Benar”. Hal ini sulit untuk mempertimbangkan interupsinya, karena ekspresi tersebut justru memberikan dorongan kepada pria untuk terus berbicara. Zimmerman dan West (1975) dalam Matlin (1987) mendengarkan percakapan di kafe, toko obat, dan tempat umum lain di dekat sebuah universitas, mereka menemukan 96 % pria melakukan interupsi. Wanita tidak protes akan interupsi tersebut dan mereka justru diam setelah diinterupsi. Pada kesimpulannya, terdapat perbedaan antara pria dan wanita pada komposisi pembicaraannya. Jika dibandingkan dengan wanita, pria berbicara lebih banyak, menggunakan jeda, dan menginterupsi lebih banyak (Matlin, 1987).
Kualitas Suara
Jika disadari lebih dalam, saat berbicara pria bernada lebih rendah dari wanita. Banyak alasan yang membedakan pria dan wanita untuk menghasilkan nada tinggi atau rendah saat berbicara (LaFrance & Mayo, 1978 dan Sachs, 1975 dalam W. Matlin 1987). Perbedaan anatomi tubuh pada pria dan wanita bukan hal yang membedakan secara utuh tentang perbedaan nada bicara tersebut, ketika memasuki masa puber suara yang dikeluarkan pria dan wanita juga akan berbeda. Bahkan, mereka juga harus belajar mengeluarkan suara sewajarnya yang disesuiakan dengan jenis kelaminnya. Dalam suatu percakapan di telinga pria, suara orang-orang biasanya hanya terdiri dari tiga macam: rendah, sedang, dan tinggi. Namun, wanita mendengarkan suara dengan lebih rinci: air keran menetes, tangis bayi, anak kucing mengeong, dll (Kompasiana, 10-10-2011).
Nada suara bukan satu-satunya karakter yang membedakan suara pria dan wanita. Karakter lain yang sangat penting adalah intonasi (McConnel-Ginet, 1978 dalam W. Matlin 1987). Intonasi sangat berpengaruh dalam menyampaikan suatu informasi, sebuah kalimat biasa akan berbeda arti jika diucapkan dengan intonasi yang berbeda. Wanita lebih banyak menggunakan intonasi suara saat berbicara, sedangkan pria menggunakan intonasi yang konstan, McConnel-Ginet (1978) dalam Matlin (1987). Brends (1975) dalam Matlin (1987) menyatakan bahwa kepastian intonasi terlihat pada wanita, seperti sopan dan terlihat gembira.
Kata dan Frase
Wanita biasa menggunakan kata-kata deskriptif, seperti misalnya dalam menerangkan warna mereka sering menyebut keabu-abuan, biru lembayung muda, dan biru laut (Lakoff, 1973 dalam Matlin 1987). Sebenarnya tidak ada analisis statistik yang menunjukkan hubungan penggunaan bahasa dan perbedaan gender. Karakter dari orang yang berbicara dan di mana ia bicara mempengaruhi pengungkapan perbedaan gender (Matlin, 1987).
Haa’s (1979) dalam Matlin (1987) menyimpulkan bahwa wanita sering mengucapkan kata sifat daripada pria. Wanita akan lebih sopan ketika berbicara (Kemper, 1984 dalam Matlin 1987). Dan beberapa penelitian yang lain menyebutkan bahwa wanita berbicara dengan tata bahasa yang baik (Key, 1975; Thorne & Henley, 1975 dalam Matlin 1987). Di sisi lain, pria berbicara dengan logat dan kata-kata kotor. Hal ini sudah terlihat sejak awal-awal usia sekolah (Jay, 1980 dalam Matlin 1987).
Konten Percakapan
Hal apakah yang sering dibicarakan antara pria dan wanita ? Wanita biasanya membicarakan tentang perasaan orang lain, sedangkan pria membicarakan tentang objek (Barron 1971 dalam Matlin 1987). Guntar (2008) juga membedakan jenis pembicaraan wanita dan pria. Girls Like People, wanita cenderung mengatakan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan seseorang seperti ia sedang suka dengan siapa, sedang marah dengan siapa dan saling berbagi rahasianya kepada orang lain. Sedangkan Boys Like Things, pria lebih senang membicarakan tentang benda dan bagaimana mekanisnya. Mereka sering membicarakan tentang teknologi, olahraga dan barang-barang bermesin. Tapi bukan berarti pria tidak pernah membicarakan orang lain. Tentu saja pernah, tapi ranahnya masih dalam konteks olahraga atau teknologi.
Alasan Pria dan Wanita Bicara
Jika wanita sedang memiliki kegalauan utama, ia akan terdorong untuk mengungkapkannya semua hal yang ada di otaknya, mereka cenderung curhat tentang apa yang dirasakannya dan meminta solusi kepada orang yang diajak bicara. Sedangkan pria berbicara karena ingin berbagi informasi, mencari penyelesaian masalah atau bahkan menunjukkan dominasi (Guntar, 2008)
Tempat Pria dan Wanita Bicara
Jika pria dan wanita memiliki perbedaan konten pembicaraan, mereka juga pasti memiliki preferensi yang berbeda. Pria lebih senang mengobrol di keramaian karena hal yang dibicarakan bukan suatu kerahasiaan. Sedangkan wanita lebih suka mengobrol di tempat sepi, karena hal-hal yang mereka bicarakan biasanya bersifat rahasia dan sensitif (Guntar, 2008)
Dari perbedaan-perbedaan di atas Allan dan Barbara Peaze, penulis buku “Why Men Don’t Listen & Women Can’t Read Maps”, menyatakan tentang gaya komunikasi wanita yang tidak disukai pria, antara lain karena wanita Berpikir sambil berbicara, Berbicara banyak hal dalam satu cerita, interupsi saat bicara (biasanya ia menginterupsi kapan saja), bicara berbelit-belit (saat ditanya suatu hal seringkali wanita menjawabnya dengan berbelit-belit, kebiasaan ini biasanya dilakukan saat terdesak atau untuk menutupi masalah), diam untuk menunjukkan rasa tidak suka (kosmo.vivanews.com 06-10-2011)
Setelah mengetahui perbedaan tentang cara bicara pria dan wanita, kini kita lebih bisa menentukan sikap ketika berbicara dengan pria atau wanita untuk menyesuaikan diri agar informasi yang diberikan dapat diterima dengan persepsi yang sama. Selain itu, kita juga akan lebih bisa memahami karakter pria dan wanita agar ketika berbicara dengan 2 makhluk yang berbeda ini tidak salah konteks pembicaraan dan pembicaraannya pun dapat berjalan dengan adanya timbal balik yang baik.
Daftar pustaka
Donelson, Frances Elaine (1999). Women’s Experience : A Psychology Perspesctive. California : Mayfield Publishing Company
Drabbs, Mary Eleanor, BS, MS, (1997). Experiences that shape women’s ideas about physical activity: A qualitative study. ProQuest Dissertations and Theses. (PQDT). Diakses pada 8 November 2011 pukul 12:02
Guntar, A (2008). Beda Pria dan Wanita dalam Berkomunikasi. Dari ahmadGuntar.com diakses pada 23 Desember 2011 pukul 19.27
Maltin, Margaret W (1987). The Psychology of Women. Winston
Suprawoto, NA. “Pembelajaran Berbicara.” Dari http://www.slideshare.net/NASuprawoto/pembelajaran-berbicara, diakses pada 16 November 2011 pukul 19:31
2011. Cara Asyik Ngobrol Pria-wanita. Dari kompasiana.com diakses 23 Desember 2011 pukul 19.30
2011. Kebiasaan Bicara Wanita yang Tak Disukai Pria. Dari kosmos.vivanews.com diakses pada 23 Desember 2011 pukul 19.29